posmetrobatam.co.id | Peringkat Paspor Malaysia mencetak sejarah baru dalam pembaruan terbaru Henley Passport Index. Paspor Negeri Jiran tersebut, berhasil menempati posisi ke-12, sejajar dengan Amerika Serikat (AS).
Pada indeks Arton Capital, Paspor Malaysia bahkan sedikit unggul. Malaysia menempati posisi ke-12 (170 destinasi), dibandingkan AS yang berada di posisi ke-13 (168 destinasi).
Peningkatan signifikan peringkat Malaysia ini, didorong keberhasilan inisiatif diplomatik yang mengamankan pembebasan visa dengan sejumlah negara. Inisiatif tersebut, mencakup kesepakatan visa dengan Eropa, Timur Tengah, dan Asia, termasuk Area Schengen serta negara-negara Teluk.
Di sisi lain, peringkat ini menandai peristiwa penting karena ini adalah pertama kalinya AS tergelincir dari 10 besar. Paspor AS selalu bertahan di 10 besar sejak Indeks Henley pertama kali dibentuk dua puluh tahun yang lalu.
Sebelumnya, paspor AS berada di peringkat ketujuh pada tahun 2024 dan turun ke posisi 10 pada Juli 2025. Namun, dalam pembaruan bulan Oktober, paspor AS resmi keluar dari daftar 10 paspor paling kuat di dunia.
Penurunan peringkat paspor AS disebabkan oleh adanya pergeseran kekuatan global (global power shift). Demikian menurut Ketua Henley & Partners sekaligus pencipta Henley Passport Index, Christian H. Kaelin.
Ia menambahkan, berkurangnya kekuatan paspor AS selama dekade terakhir ini lebih dari sekadar perombakan peringkat. Menurutnya, peristiwa ini menandakan pergeseran mendasar dalam mobilitas global dan dinamika ‘soft power’.
Henley Passport Index sendiri menyusun peringkat 199 paspor berdasarkan data dari International Air Transport Association (IATA). Indeks ini menilai seberapa kuat paspor tersebut untuk melakukan perjalanan ke 227 negara tanpa memerlukan visa.
