Dianggarkan 24 Miliar, Pembangunan Embung  Air Baku di Desa Nyamuk Dinilai Asal Jadi

Lingga | Hampir 3 tahun warga Desa Nyamuk belum bisa merasakan dampak positif dari pembangunan Embung Air Baku senilai Rp 24 Miliar.

Fungsi embung ini awalnya untuk menampung air yang akan di distribusi ke masyarakat. Namun, kenyataannya sampai saat ini embung tersebut tidak mampu menampung debit air akibat pekerjaan yang tidak optimal.

Konstruksi yang asal-asalan menyebabkan embung mengalami kebocoran sehingga menyebabkan kekeringan saat musim kemarau.

“Embung itu mata airnya kecil, kalau musim hujan aja keluar. Nah, kalau kemarau tidak ada (mata air). Jadi embung itu fungsinya untuk penyimpan air saja. Kalau memang untuk penyimpanan ya diperbaiki saja biar bisa berfungsi,” ujar Kepala Desa Nyamuk, Adnan saat dihubungi, Selasa, (8/4/2025).

Adnan menjelaskan pada tahun 2023 lalu, Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera Wilayah IV Batam Kementrian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) pernah turun ke lokasi untuk memperbaiki embung tersebut.

Bahkan, pihak BWS sempat meminta Adnan untuk mengerahkan masyarakat agar memperbaiki embung agar bisa berfungsi.

“Waktu itu sempat kerja, tapi baru 4 hari sudah disuruh berhenti. Sampai sekarang terbengkalai tidak berfungsi. Bahkan, tahun 2024 juga turun lagi BWS. Tapi cuma bersihkan jalan saja, bukan fokus ke embung,” jelas Adnan.

Dia menilai sejak awal BWS tidak pernah serius dalam membangun embung air baku Desa Nyamuk. Pengerjaannya pun terkesan asal-asalan sehingga masyarakat yang menjadi korban.

“Bagian dinding embung sudah ada terkelupas, tidak rapat. Begitu juga dengan lantainya, sudah pada hancur. Kalau seperti ini tentu tidak bisa menampung debit air,” terang Adnan.

Adnan berharap Pemerintah Daerah (pemda) maupun BWS dapat memperbaiki Embung Air Baku Desa Nyamuk agar dapat berfungsi sehingga bisa menampung debit air.

“Cuma itu saja kita minta, di perbaiki saja. Agar bisa menampung air. Jadi biar musim kemarau, warga kami bisa merasakan air dari Embung ini,” harap Adnan.

Seperti diketahui, Embung Air Baku Desa Nyamuk dikerjakan oleh PT. Aiwondeni Permai dengan nilai kontrak Rp24.6 Miliar dengan menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Tahun 2021.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *