Anambas | Kejaksaan Negeri (Kejari) Kepulauan Anambas, Provinsi Kepri, menerima pelimpahan tahap dua perkara kecelakaan laut KM Samarinda.
Pelimpahan perkara yang dinyatakan lengkap atau P21 ini diterima Kejari berikut tersangka kapten kapal berinisial M dan barang bukti.
“Ya, pelimpahan tahap 2 sudah P21 untuk perkara KM Samarinda, sudah kami terima hari ini,” ucap Kasintel Kejari Kepulauan Anambas, Bambang Wiratdany dalam keterangan tertulis yang diterima media ini, Rabu (30/10/2024).
Ia mengatakan, setelah pelimpahan perkara diterima, pihaknya akan menyegerakan pendaftaran perkara untuk disidangkan ke Pengadilan Negeri Ranai, Kabupaten Natuna.
“Karena Kejari Kepulauan Anambas ini masih berada di wilayah hukum Natuna, maka persidangannya dilakukan di PN Natuna,” sebutnya.
Menurut Bambang, Kejari Kepulauan Anambas juga bakal menunjuk Jaksa Penuntut Umum (JPU) dalam perkara ini.
“Sekalian kami juga akan memastikan alat bukti, tersangka dan para saksi agar nantinya bisa dihadirkan dalam persidangan,” ungkapnya.
Ia menambahkan, sebelumnya kejaksaan juga telah meninjau dan memeriksa barang bukti kapal sebelum perkara dilimpahkan.
“Kami sudah peninjauan, pengecekan kondisi keadaan kapal dan sudah kami titipkan di Pelabuhan Daerah Tanjung, Desa Tarempa Barat,” ujarnya.
Bambang menyebut, untuk tersangka didakwa pasal 302 ayat 3 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran juncto pasal 361 KUHP atau pasal 359 KUHP.
“Ancaman kurungan penjara maksimal 3 tahun dengan denda Rp400 juta,” bebernya.
Sebagai informasi, Polres Kepulauan Anambas menetapkan M, kapten kapal KM Samarinda sebagai tersangka pada Agustus 2024 lalu.
Dari serangkaian pemeriksaan, polisi menemukan adanya unsur pidana kelalaian yang disangkakan terhadap kapten kapal M.
Spesifik kelalaian itu, karena tak memperhatikan keselamatan penumpang saat berlayar.
Diketahui saat kejadian, cuaca di laut Anambas saat itu gelombang tinggi dan angin kencang, ditambah muatan kapal berlebih.
Kecelakaan laut yang dialami kapal KM Samarinda terjadi di perairan Dusun Butun, Desa Tarempa Timur, Anambas pada Jumat, 26 Juli 2024 lalu.
Pada saat keberangkatannya rute Tarempa – Matak, KM Samarinda memuat sebanyak 57 penumpang dan tiga kendaraan roda dua.
Atas peristiwa nahas itu, empat penumpang meninggal dunia dan sebagian lainnya luka-luka.
Pasien dirawat di Rumah Sakit Palmatak dan Rumah Sakit Tarempa.