Belakang Padang | Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Belakang Padang, Yanto Ardianto, S.T., M.kom, menerima kunjungan silaturahmi dari penggagas Tanjak Kreasi “Lang Penawar Rindu”, di Ruang Kerja Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Belakang Padang, Selasa (29/04/2025).
Turut serta dalam kunjungan ini Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Belakang Padang, Yanto Ardianto, S.T., M.kom didampingi Pegawai Kantor Imigrasi Kelas II TPI Belakang Padang, Ardiles dan Mario.
Adapun tujuan pertemuan tersebut adalah guna meningkatkan silaturahmi bersama Kantor Imigrasi Kelas II TPI Belakang Padang serta memberikan masukan dan saling bertukar fikiran kepada pihak terkait dalam menjunjung nilai-nilai Budaya Melayu salah satu diantaranya adalah memperkenalkan Tanjak Kreasi “Lang Penawar Rindu” hasil karya buah tangan dari warga Belakang Padang kepada Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Belakang Padang, Yanto Ardianto, S.T., M.kom.
“Tujuan kami disini adalah bersilaturahmi meningkatkan hubungan baik tentunya adalah ingin memperkenalkan hasil karya buah tangan dari warga tempatan Belakang Padang berupa Tanjak Kreasi “Lang Penawar Rindu,” ucap Rangga.
Disela silaturahmi tersebut, Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Belakang Padang, Yanto Ardianto, S.T., M.kom sangat mendukung hasil karya warga tempatan dalam menghasilkan karya – karya seni budaya Melayu seperti Tanjak Kreasi “Lang Penawar Rindu” Dalam arti kata, di satu sisi kita dapat perkenalkan karya khas Belakang Padang dan sisi lainnya dapat mendongkrak perekonomian UMKM khususnya Kecamatan Belakang Padang.
“Hasil karya ini harus didukung oleh sumber daya manusia karena akan meningkatkan usaha kecil dan menengah khususnya di wilayah Belakang Padang dan Kota Batam pada umumnya, serta Tanjak Kreasi yang dimiliki itu adalah tanjak yang lahir di Belakang Padang, Kota Batam salah satunya Tanjak Kreasi “Lang Penawar Rindu” bukan dari daerah lain.
“Ini bagus dan kita siap mendukung program program yang disampaikan. Tanjak Kreasi “Lang Penawar Rindu” hasil karya warga Belakang Padang harus di Hak Paten-kan. Selain harus memiliki SDM yang baik karena ini akan meningkatkan UMKM dan paling penting adalah Tanjak Kreasi “Lang Penawar Rindu” tersebut adalah asli hasil karya buatan warga Belakang Padang,” ungkap Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Belakang Padang, Yanto Ardianto, S.T., M.kom.
Ia juga mengatakan, Tanjak Kreasi “Lang Penawar Rindu” ini bisa menjadi icon khususnya Belakang Padang dan bisa juga mungkin kedepannya untuk cinderamata dari Belakang Padang.
“Pemerhati budaya seperti ini yang kita harapkan dimana beliau memikirkan Belakang Padang, memikirkan kampung kita ini agar kampung kita ini ada ciri khas,” tutup Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Belakang Padang, Yanto Ardianto, S.T., M.kom.
Senada itu, Rangga memaparkan Tanjak merupakan ikat kepala lelaki Melayu dan menjadi cara orang Melayu memuliakan kepalanya secara fisik serta menjaga isi kepala atau pikirannya agar tetap berpikir positif.
“Tanjak ini cara leluhur Melayu memuliakan kepalanya, dan memiliki berbagai bentuk serta motif,” kata Rangga.
Penggunaan Tanjak sendiri tidak hanya digunakan oleh kalangan bangsawan. Menurutnya Tanjak digunakan oleh semua kalangan lelaki Melayu.
Salah satunya Tanjak yang dinamakan “Lang Penawar Rindu” hasil karya buah tangan dari seorang warga Kecamatan Belakang Padang Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau, merupakan sebuah Tanjak Kreasi, serta salah satu aksesoris penutup kepala lelaki Melayu berbentuk runcing ke atas.
Bentuk dari Tanjak serta penamaan pada Tanjak ini diambil dari berbagai sumber terkait Belakang Padang yang dijuluki Pulau Penawar Rindu.
Tanjak Kreasi “Lang Penawar Rindu” terbuat dari kain songket panjang yang dilipat berbentuk ikatan untuk hiasan kepala dengan gaya tertentu dan pada ikatan kepalanya dibentuk dengan 3 pembatasan berupa lipatan kain yang memiliki makna tersendiri dari penamaan Tanjak Kreasi “Lang Penawar Rindu” tersebut.
Menurut Rangga Tanjak hasil karyanya diberi nama “Lang Penawar Rindu” itu mempunyai makna “Kecintaan” dan “Amanah”.
Ia menambahkan, Tanjak “Lang Penawar Rindu” hasil karyanya itu hanya sebagai Tanjak Kreasi dan bukan merupakan Tanjak Warisan. Tanjak kreasi ini bisa dipakai dari berbagai kalangan di masyarakat luas atau bersifat umum.
“Tanjak kreasi “Lang Penawar Rindu” ini sekarang dalam proses pengurusan Hak Paten, Insha Allah dalam waktu dekat akan selesai,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, banyak yang harus kami perjuangkan untuk memperkenal Tanjak kreasi “Lang Penawar Rindu” sebagai bentuk kecintaan budaya Melayu di Belakang Padang melalui cinderamata atau oleh – oleh khas Belakang Padang.
“Kami akan segera berkoordinasi kepada LAM Kota Batam, Wali Kota Batam, Ketua DPRD Kota Batam, Kapolresta Barelang, Dandim Batam, Ketua PN Batam, Kajari Batam, Dinas Pendidikan Batam, Dinas Pariwisata Kota Batam, LAM Kecamatan Belakang Padang, Camat Belakang Padang, Kapolsek Belakang Padang, Danramil Belakang Padang, Danposal Sambu, Tokoh Adat serta Tokoh Masyarakat Belakang Padang terkait keberadaan Tanjak kreasi “Lang Penawar Rindu” hasil karya warga Belakang Padang,” pungkasnya.
Ia berharap Tanjak kreasi “Lang Penawar Rindu” ini bisa di PERWAKO- kan dalam mengatur pemakaiannya oleh Wali Kota Batam, Amsakar Achmad terhadap ASN Pemko Batam.
“Mudah mudahan Pemerintah Kota Batam merespon Tanjak kreasi “Lang Penawar Rindu” hasil karya warga Belakang Padang dan menjadi ciri khas Belakang Padang,” harapnya.
Silaturahmi tersebut diakhiri dengan penyematan Tanjak Kreasi “Lang Penawar Rindu” kepada Kakanim Kelas II TPI Belakang Padang, Yanto Ardianto, S.T., M.kom oleh Rangga selaku penggagas Tanjak Kreasi “Lang Penawar Rindu” sebagai simbol Silahturahmi, Kecintaan dan Amanah.
Untuk diketahui, Berdasarkan buku Destar Alam Melayu karya Johan Iskandar, Tanjak disebutkan sudah ada sejak tahun 1400.
Dalam buku itu disebutkan, Tanjak pertama bernama takur tukang besi atau disebut juga dengan istilah ibu tanjak.
Setidaknya berbagai jenis (model) Tanjak Melayu, antara lain Lang Melayang, Lang Menyongsong Angin, Dendam tak Sudah, Balung Ayam, Cogan Daun Kopi, Pucuk Pisang, Mumbang Belah Dua.
Ada lagi jenis Sekelongsang Bunga, Belalai Gajah, Tanjak Balung Raja, Ketam Budu, Solok timba, Pari Mudek, Buana, Tebing Runtuh dsb.