Belakang Padang | Dalam wujud nyata pelayanan yang merata hingga ke pelosok negeri, Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Belakang Padang, Abdul Majid, S.Sy, bersama stafnya menyeberangi lautan menuju Pulau Sarang, Jum’at (31/10).

Misi mereka bukan sekadar kunjungan rutin, melainkan bentuk pengabdian untuk memastikan warga di pulau terpencil tetap mendapatkan hak mereka dalam urusan keagamaan dan pencatatan pernikahan.

Dalam kesempatan tersebut, Abdul Majid, S.Sy turut menjadi khotib pada pelaksanaan Salat Jumat di Masjid Baitul Fallah, Pulau Sarang. Kehadirannya di mimbar bukan hanya simbol kehadiran pemerintah, tetapi juga bentuk kedekatan seorang pelayan umat dengan masyarakat yang berada jauh dari pusat kecamatan.
Dalam khutbahnya, beliau menekankan pentingnya membangun keluarga sakinah dan memastikan setiap pernikahan tercatat sah baik secara agama maupun negara.
Usai pelaksanaan Salat Jumat, kegiatan dilanjutkan dengan pelayanan nikah langsung di lokasi bagi pasangan warga Pulau Sarang. Langkah ini merupakan bagian dari program “Jemput Bola Layanan Nikah” yang dijalankan KUA Belakang Padang, sebagai solusi atas keterbatasan akses masyarakat pulau terhadap layanan pencatatan pernikahan.
“Kami tidak ingin ada lagi pernikahan yang tidak tercatat hanya karena jarak dan laut memisahkan. Setiap warga berhak mendapatkan pelayanan keagamaan yang sama,” ungkap Abdul Majid, S.Sy, usai melaksanakan prosesi nikah.
Kegiatan pelayanan keagamaan di pulau-pulau terpencil seperti ini sekaligus menjadi upaya menekan angka pernikahan siri, yang kerap terjadi karena sulitnya masyarakat menjangkau kantor KUA.
Melalui pendekatan jemput bola, petugas KUA dan penghulu rela menempuh perjalanan laut yang panjang, menghadapi gelombang, dan menembus cuaca yang tidak menentu demi tugas pelayanan kepada umat.
Langkah nyata ini membuktikan bahwa KUA Belakang Padang tidak sekadar hadir sebagai lembaga administratif, tetapi juga sebagai garda terdepan dalam memastikan keadilan layanan keagamaan bagi seluruh lapisan masyarakat.
Semangat dan ketulusan pengabdian seperti yang ditunjukkan Abdul Majid, S.Sy menjadi inspirasi bagi KUA di wilayah kepulauan lainnya bahwa tugas melayani umat sejatinya tak mengenal batas darat maupun laut.


















