Batam Jadi Pusat Pelatihan Nasional Transmigran Rempang Eco City

Batam | Sebanyak 504 calon transmigran asal Rempang Eco City mengikuti pelatihan yang digelar Kementerian Transmigrasi pada 4–10 Oktober 2025 di kawasan Rempang Eco City, Batam. Pelatihan tersebut merupakan bagian dari program transmigrasi nasional yang melibatkan 1.394 kepala keluarga (KK) dari peserta transmigrasi lokal dan karya nusantara.

Kegiatan pelatihan dilaksanakan secara serentak di sejumlah daerah di Indonesia, antara lain Batam, Sukamara (Kalimantan Tengah), Pulunggan (Kalimantan Timur), Paser, Poso, dan Sumba Timur. Pembukaan Kick Off Pelatihan Calon Transmigran berlangsung di Batalyon Infanteri 10 Marinir SBY Barelang pada Senin (3/11/2025).

Wali Kota Batam sekaligus Kepala BP Batam, Amsakar Achmad mengatakan, program ini diharapkan menjadi langkah awal dalam mempersiapkan calon transmigran menghadapi kehidupan baru yang lebih mandiri dan produktif di wilayah tujuan. Pelatihan tersebut dapat memberikan bekal keterampilan dan pengetahuan yang memadai bagi para calon transmigran.

“Transmigran kita harus berangkat dengan bekal yang cukup, tanpa rasa cemas atau keraguan. Dengan pelatihan ini, Insyaallah mereka akan menjadi transmigran yang mandiri dan maju,” katanya.

Amsakar menambahkan, keberhasilan program transmigrasi sangat bergantung pada proses yang dijalankan secara tepat sejak tahap pembekalan hingga pelaksanaan. Input sudah diberikan lewat pelatihan akan berproses dan membuahkan hasil yang baik. Ia juga menyoroti karakteristik unik transmigran asal Batam yang relatif mudah beradaptasi.

“Kalau di daerah lain berpindah dari pulau ke pulau, di Batam ini hanya bergeser dari lingkungan lama ke kawasan baru,” jelasnya.

Sementara itu, Staf Ahli Bidang Hukum dan Politik Kementerian Transmigrasi, Prima Idwan Mariza, menyatakan bahwa program transmigrasi kini telah memasuki era transformasi. Pelatihan transmigrasi tidak boleh hanya menjadi seremonial semata, tetapi harus menjadi langkah nyata dalam membangun sumber daya manusia yang tangguh.

“Transmigrasi hari ini bertujuan menciptakan kesejahteraan dan pusat pertumbuhan ekonomi baru,” ungkapnya.

Prima menegaskan, pdengan semangat kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah, diharapkan program ini dapat membuka lembaran baru bagi masyarakat Rempang menuju kehidupan yang lebih sejahtera.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *