Malam Penuh Doa di Belakang Padang, Ribuan Hajat Jamaah Dibacakan dalam Pembukaan Majelis Dzikir dan Manaqib Kubro Perdana

Belakang Padang | Jumat malam menjadi malam yang penuh makna bagi masyarakat Kecamatan Belakang Padang. Dengan suasana religius yang khusyuk, jamaah berkumpul untuk mengikuti pembacaan form doa sebagai pembuka rangkaian Majelis Dzikir dan Manaqib Kubro perdana yang digelar di Masjid AT Taqwa, Jum’at (10/10)

Sejak sore, para jamaah sudah berdatangan membawa lembaran form doa yang sebelumnya telah disebarkan oleh panitia. Di atas kertas itu tertulis berbagai hajat, doa, dan permohonan, mulai dari harapan pribadi, doa untuk keluarga, hingga permohonan keselamatan dan kemajuan bagi Belakang Padang. Semua form doa tersebut dikumpulkan dan dibacakan satu per satu oleh Majelis Khusus Pembaca Doa dalam suasana yang begitu haru dan khidmat.

Ketua Panitia, Akhmad Satuki, mengatakan bahwa malam pembacaan form doa ini merupakan bagian penting dari rangkaian acara dan memiliki makna spiritual yang mendalam.

“Malam ini kita awali pelaksanaan Majelis Dzikir dan Manaqib Kubro dengan pembacaan form doa yang telah dikumpulkan dari masyarakat. Di setiap lembar doa itu, ada harapan, ada rindu, dan ada perjuangan. Insha Allah, semua hajat yang telah ditulis akan kita panjatkan bersama agar dikabulkan oleh Allah SWT,” ujar Akhmad Satuki.

Beliau juga menambahkan, kegiatan ini menjadi awal dari rangkaian Majelis Dzikir dan Manaqib Kubro yang akan dilanjutkan pada Sabtu pagi, 11 Oktober 2025. Pada pagi harinya, acara akan dimulai pukul 07.00 WIB dengan pembacaan tawasul kepada para leluhur, dilanjutkan dzikir kalimat-kalimat thayyibah, pembacaan sholawat Mahalul Qiyam, serta Mau’izzatul Hasanah oleh seorang Kyai dari kalangan ahli thoriqoh yang diundang khusus.

“Insha Allah besok pagi kita laksanakan acara puncak Majelis Dzikir Maulidur Rasul SAW dan Manaqib Kubro yang perdana di Kecamatan Belakang Padang. Mudah-mudahan majelis ini membawa keberkahan bagi seluruh masyarakat, menjadi ajang untuk mengenang para sesepuh, guru-guru, dan leluhur kita yang telah berjasa membangun Belakang Padang,” lanjut Akhmad Satuki.

Beliau juga berharap agar kegiatan ini menjadi agenda tahunan yang terus berlanjut dan semakin mempererat tali silaturahmi antarwarga.

“Mudah-mudahan Kecamatan Belakang Padang ini menjadi pulau yang damai baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur. Semua ini tidak lepas dari dukungan masyarakat dan perhatian pemerintah yang turut menyukseskan acara ini,” tutupnya.

Malam pembacaan form doa di Belakang Padang menjadi saksi betapa kuatnya harapan dan keikhlasan masyarakat untuk memohon keberkahan bagi diri, keluarga, dan tanah kelahiran mereka di ujung perbatasan negeri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *