Belakang Padang | Puncak pelaksanaan Manaqib Kubro I Kecamatan Belakang Padang yang digelar dengan penuh khidmat di Masjid At-Taqwa, Kelurahan Tanjung Sari sukses digelar, Sabtu (11/10) Kegiatan akbar ini menjadi momentum bersejarah bagi masyarakat pulau perbatasan dalam memperkuat kebersamaan spiritual dan menumbuhkan kembali kecintaan kepada Rasulullah SAW.

Sejak pagi, suasana religius sudah terasa di seluruh kawasan masjid. Ratusan jamaah dari berbagai kelurahan memadati area kegiatan dengan pakaian serba putih, menandakan kesucian hati dalam berdzikir dan bershalawat. Lantunan ayat suci Al-Qur’an dan dzikir dari Majelis Al Khidmah Kota Batam dan Al Khidmah Belakang Padang menggema, menciptakan suasana haru dan penuh keberkahan.

Kegiatan puncak ini dihadiri oleh berbagai tokoh masyarakat, ulama, dan pejabat pemerintahan. Wali Kota Batam diwakili oleh Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Batam, Azman, turut hadir memberikan apresiasi atas semangat religius masyarakat Belakang Padang yang senantiasa menjaga tradisi keislaman di wilayah perbatasan.

Kepala KUA Belakang Padang, Abdul Majid, S.Sy, menyampaikan rasa syukur sekaligus kebanggaan atas terselenggaranya kegiatan keagamaan berskala besar ini.

“Alhamdulillah, hari ini kita menyaksikan bagaimana semangat masyarakat Belakang Padang begitu luar biasa dalam menjaga nilai-nilai spiritual. Manaqib Kubro ini menjadi bukti nyata bahwa tradisi dzikir, maulid, dan doa bersama masih hidup dan berkembang di tengah masyarakat kita,” ujarnya.

Beliau juga menyampaikan pesan khusus kepada seluruh jamaah agar menjadikan kegiatan ini bukan sekadar seremonial, tetapi sebagai momentum memperkuat iman dan mempererat silaturahmi.

“Mari kita jadikan momen ini untuk memperkokoh ukhuwah Islamiyah. Dengan dzikir, doa, dan shalawat bersama, insyaAllah Belakang Padang akan selalu dilimpahi keberkahan, kedamaian, dan kemajuan,” pesan Abdul Majid.
Puncak acara dimeriahkan dengan tausiyah dari KH. Muhammad Yaasiin Sulhan dari Pondok Pesantren Al-Fitrah Surabaya, ulama kharismatik yang dikenal dalam dunia tasawuf dan dakwah. Dalam ceramahnya, beliau menekankan pentingnya meneladani akhlak Rasulullah SAW dan menghidupkan dzikir dalam kehidupan sehari-hari.
“Manaqib bukan hanya membaca kisah para wali, tetapi meneladani semangat mereka dalam mencintai Allah dan Rasul-Nya. Selama hati umat masih berdzikir, Allah akan menurunkan rahmat dan menjaga negeri ini dalam keberkahan,” tutur KH. Muhammad Yaasiin di hadapan para jamaah.
Sebelumnya, pada Jumat malam (10/10) telah dilaksanakan pembacaan form doa — sebuah tradisi khas yang menjadi ciri khas Al Khidmah. Ratusan lembar doa yang berisi harapan dan hajat masyarakat Belakang Padang dibacakan bersama dengan penuh khusyuk, diiringi tangis haru jamaah yang memohon keberkahan hidup kepada Allah SWT.
Ketua Panitia, Akhmad Satuki, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi.
“Kegiatan ini dapat terselenggara berkat sinergi semua unsur dari Kecamatan Belakang Padang, KUA, Polsek, Danposal, Danramil, Imigrasi, PLN, Puskesmas, hingga UPR Air Bersih. Termasuk dukungan dari ormas dan majelis seperti PHBI, PMB, IPIM, BMGQ, BKPRMI, LAN, BKMT, HBMI, Parmusi, dan lainnya,” ungkapnya.
Rangkaian kegiatan hari ini menjadi penutup yang indah dari seluruh proses manaqib menghadirkan dzikir, shalawat, doa bersama, hingga tausiyah penuh hikmah.
Dengan wajah-wajah teduh dan hati yang tenang, jamaah membawa kesan mendalam. Manaqib Kubro I di Belakang Padang bukan hanya menjadi perayaan spiritual, tetapi juga simbol persatuan, kekuatan iman, dan kebangkitan nilai-nilai Islam di tanah Melayu perbatasan.


















