Semarak Manaqib Kubro I di Kecamatan Belakang Padang, Jamaah Bersatu dalam Dzikir dan Doa Bersama Satukan Umat di Pulau Perbatasan

Belakang Padang | Suasana religius menyelimuti Kecamatan Belakang Padang pada Sabtu (11/10/2025) dalam pelaksanaan Manaqib Kubro I yang digelar di Masjid At-Taqwa, Kelurahan Tanjung Sari. Kegiatan akbar yang menggabungkan Majelis Dzikir dan Maulidurrasul SAW ini menjadi momentum bersejarah bagi masyarakat pulau, sebagai bentuk kebersamaan spiritual dan cinta kepada Rasulullah SAW.

Kegiatan puncak ini dihadiri oleh berbagai tokoh masyarakat, ulama, dan pejabat pemerintahan. Wali Kota Batam diwakili oleh Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Batam, Azman, turut hadir memberikan apresiasi atas semangat religius masyarakat Belakang Padang yang senantiasa menjaga tradisi keislaman di wilayah perbatasan.

Kepala Dinas Damkar Kota Batam, Azman mewakili Wali Kota Bata

Rangkaian acara Manaqib Kubro dimulai pada Jumat malam (10/10) dengan pembacaan form doa yang telah dikumpulkan sebelumnya oleh para jamaah. Setiap lembar doa berisi berbagai hajat, harapan, dan permohonan umat Islam di Kecamatan Belakang Padang yang kemudian dibacakan bersama dalam suasana penuh khusyuk dan haru.

Acara ini dihadiri oleh ratusan jamaah dari berbagai kelurahan di Belakang Padang serta para tokoh agama, masyarakat, dan perwakilan instansi pemerintahan. Suasana penuh kekhusyukan terasa sejak pagi, diiringi bacaan ayat suci Al-Qur’an dan lantunan dzikir yang menggema di seluruh sudut masjid.

Ketua Panitia, Akhmad Satuki, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas antusiasme masyarakat serta dukungan penuh dari seluruh pihak.

“Alhamdulillah, kegiatan Manaqib Kubro I ini terselenggara berkat kerja sama dan sinergi seluruh instansi yang ada di Kecamatan Belakang Padang. Mulai dari Kecamatan Belakang Padang, KUA Belakang Padang, Polsek Belakang Padang, Danposal, Danramil, Kantor Imigrasi, PLN, Puskesmas, hingga Unit Pelaksana Rumah Tangga (UPR) Air Bersih, semuanya turut berpartisipasi dan mendukung kegiatan keagamaan ini,” ungkapnya.

Kegiatan ini juga mendapat dukungan luar biasa dari berbagai organisasi Islam dan lembaga masyarakat seperti PHBI, PMB, IPIM, BMGQ, BKPRMI, LAN, BKMT, HBMI, Parmusi, dan ormas lainnya. Keterlibatan lintas lembaga ini menunjukkan kuatnya semangat kebersamaan masyarakat Belakang Padang dalam membangun kehidupan spiritual yang kokoh dan harmonis.

Manaqib Kubro I ini diisi oleh Majelis Dzikir Al Khidmah Kota Batam dan Al Khidmah Belakang Padang, dua majelis yang dikenal konsisten menghidupkan tradisi dzikir, shalawat, dan doa bersama. Sebagai puncak kegiatan, jamaah mendengarkan tausiyah dari KH. Muhammad Yaasiin Sulhan dari Pondok Pesantren Al-Fitrah Surabaya, seorang ulama kharismatik yang dikenal luas dalam dunia dakwah dan tasawuf.

Dalam tausiyahnya, KH. Muhammad Yaasiin Sulhan mengingatkan jamaah agar menjadikan dzikir dan maulid bukan sekadar acara seremonial, tetapi momentum memperkuat hubungan dengan Allah SWT dan meneladani akhlak Rasulullah SAW.

“Manaqib bukan sekadar membaca kisah para wali, tetapi meneladani perjuangan mereka dalam mencintai Allah dan Rasul-Nya. Semoga Belakang Padang menjadi pulau yang makmur, damai, dan penuh keberkahan karena selalu menghidupkan dzikir dan shalawat,” tutur KH. Muhammad Yaasiin Sulhan di hadapan ribuan jamaah.

Kegiatan Manaqib Kubro ini bukan hanya ritual dzikir dan maulid, melainkan juga ajang mempererat silaturahmi antarwarga, lembaga, dan tokoh masyarakat di Kecamatan Belakang Padang. Momen ini menjadi simbol persatuan dan keteguhan iman masyarakat pulau di tengah derasnya arus modernisasi.

Dengan busana serba putih, jamaah terlihat serempak dan khidmat mengikuti setiap rangkaian kegiatan hingga selesai. Pancaran semangat dan kekhusyukan dari seluruh lapisan masyarakat menjadi bukti nyata bahwa masyarakat pulau masih menjaga nilai-nilai spiritual dan kebersamaan yang menjadi ciri khas Melayu Islam.

Untuk diketahui, kegiatan Manaqib Kubro I berlangsung dengan susunan acara yang teratur dan khidmat, dimulai sejak pukul 07.00 pagi hingga menjelang siang. Rangkaian acara meliputi:

1. Pembacaan Al-Fatihah, sebagai pembuka dan tanda dimulainya majelis.

2. Al-Istighotsah, permohonan ampun dan pertolongan kepada Allah SWT dengan penuh tawadhu.

3. Pembacaan Surat Yasin, diiringi doa untuk keselamatan dan keberkahan bagi masyarakat Belakang Padang.

4. Pembacaan Al-Manaqib, mengenang perjalanan dan keteladanan para wali Allah, khususnya Sayyidina Syaikh Abdul Qodir Al Jailani R.A.

5. Tahlil, sebagai bentuk doa bersama untuk arwah para leluhur dan sesepuh yang telah wafat.

6. Maulidur Rasul SAW, pembacaan riwayat hidup Nabi Muhammad SAW yang disertai lantunan shalawat dan pujian.

7. Sambutan-sambutan dari panitia dan tokoh masyarakat.

8. Mau’idzoh Hasanah (tausiyah) oleh KH. Muhammad Yaasiin Sulhan dari Pondok Pesantren Al-Fitrah Surabaya.

9. Doa dan penutup, menjadi puncak kegiatan dengan rasa syukur dan harapan akan keberkahan bagi seluruh warga Belakang Padang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *