Jakarta | Siswa disarankan segera meminum air putih bila mengalami gejala dugaan keracunan makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). Selain itu, guru di sekolah juga harus segera menghentikan makan dan dan menyimpan sisa makanan.
Menurut Direktur Pascasarjana Universitas YARSI, Prof Tjandra Yoga Aditama, ini penting sebagai langkah awal pertolongan pertama. “Kalau mau pertolongan pertama, anaknya dapat diberi air putih biasa saja,” ujar Tjandra di Jakarta, Jumat (24/10/2025)
“Kemudian, stop makannya. Simpan sisa makanan untuk diperiksa,” katanya menambahkan.
Mantan pejabat Kementerian Kesehatan dan WHO Asia Tenggara itu juga menekankan agar siswa segera mendapatkan penanganan medis. Baik di puskesmas atau rumah sakit jika keluhan semakin berat.
Ia pun mendorong Badan Gizi Nasional (BGN) dan pemerintah untuk melakukan tiga evaluasi terhadap program MBG. Yakni, penyebab masih terjadinya kasus keracunan, mutu gizi makanan, serta pelaksanaan program yang disesuaikan dengan kondisi lokal tiap daerah.
Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mencatat hingga Oktober 2025 ada 60 siswa dari 10 sekolah diduga keracunan menu MBG. Penyebabnya diduga akibat kontaminasi bakteri.
Saat ini, Dinkes mempercepat penerbitan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) bagi 180 penyelenggara program. Di mana, hingga kini belum ada satu pun yang mengantongi sertifikat laik sehat.






































