Kuansing–Masyarakat Kabupaten Kuantan Singingi, Riau menyorot aktiviras PT Agrinas Palma Nusantara (APN). Pasalnya, perusahaan perkebunan kelapa sawit ini diduga secara diam-diam menjalankan Penambangan Emas Tanp Izin (PETI) di dalam area perkebunannya.
Aktivitas PETI terlihat marak di area divisi 6 dan divisi 7 yang masuk dalam wilayah Desa Banjar Benai Dusun Kuko dan Kenegerian Kopah Kecamatan Kuantan Tengah.
PT APN merupakan perusahaan yang menerima mandat mengelolah aset negara hasil rampasan dari negara yakni Kementerian BUMN. Sebelumnya, lahan perkebunan ini milik PT Duta Palma yang disita oleh Kejaksaan Agung (Kejagung).
Sekitar 18 ribu hektare lahan untuk wilayah Kuansing I di bawah pimpinan General Manager (GM) Brigjen Purnawirawan TNI Dr. Ahwan Ismadi saat ini sangat memprihatinkan.

Menurut keterangan dari sejumlah narasumber aktivitas PETI tersebut telah menyebabkan kerusakan serius pada lahan perusahaan.
“Sungai dihantam mereka bang, yang di divisi 7 sudah berlangsung satu bulan lebih” Ungkap narasumber
Lanjutnya “Penindakan itu tidak membuat para pelaku takut, buktinya setelah dirazia main lagi, bahkan jumlahnya akan semakin bertambah kabarnya” Tambahnya.
Warga setempat sangat menyayangkan menejemen perusahaan terkesan membiarkan adanya aktivitas tersebut
“Kegiatan ilegal di atas lahan Dalam pengawasan APN Agrinas Palma nusantara ini menimbulkan pertanyaan besar terkait pengawasan dan tanggung jawab perusahaan Sebagai Penyelamat Aset Negara.” Katanya
Sejumlah pihak menilai Pihak Manajemen Perusahaan seharusnya lebih responsif dalam menangani persoalan ini agar tidak menimbulkan kerugian yang lebih besar, baik secara ekonomi maupun lingkungan.
Padahal sudah beberapa titik lokasi yang dikerjakan untuk lahan PETI ini, yaitu Divisi 6 Dan Divisi 7. Menurut informasi Dilapangan Oknum Agrinas Palma Nusantara Diduga Meminta Pungutan Uang dengan nominal puluhan juta rupiah kepada Pekerja tambang Ilegal sehingga bisa berjalan terang benderang.
Lebih lanjut dari Salah satu warga sekitar yang tidak mau disebut namanya diduga adanya keterlibatan Oknum TNI yang yang bertugas ngepam di PT. Agrinas Yang menyeting kegiatan Ilegal tersebut.
Yang mencurigakan, saat ada informasi tentang razia, para pekerja lain disuruh keluar meninggalkan lokasi, sementara Pekerja tambang yang di bekingi oknum Agrinas bisa langsung masuk kerja nambang seperti biasa tanpa ada ketakutan tetap tenang dan melanjutkan pekerjaan.
Dikabarkan salah seorang pengurus dari pihak penambang emas ilegal berinisial Pion menjadi penghubung antara oknum pegawai perusahaan ke para penambang, dugaan adanya upeti dibalik aktivitas itu membuat para pelaku leluasa bekerja secara terang-terangan.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak PT.APN Agrinas Palma Nusantara wilayah I maupun pihak berwenang terkait langkah-langkah penanganan aktivitas PETI yang merugikan Negara.








































