Batam | Komisi I DPRD Kota Batam menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) terkait kasus kematian balita 2 tahun 8 bulan, Al Fatih Usnan, Selasa (2/9/2025).
Rapat dipimpin Ketua Komisi I, Muhammad Fadli, serta dihadiri sejumlah anggota dewan, di antaranya Sekretaris Komisi I Anwar Anas, Muhammad Mustofa, Jimy Siburian, dan Tumbur Hutasoit.
Hadir pula orang tua korban, perwakilan Polresta Barelang, Kejaksaan Negeri Batam, dan pejabat UPT Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak Kota Batam.
Dalam forum tersebut, DPRD memberikan perhatian serius terhadap perjuangan keluarga korban yang sudah lebih dari setahun mencari keadilan atas kematian anaknya.
Pimpinan rapat, Muhammad Fadli mengatakan, pentingnya peran dinas terkait untuk mengawal kasus ini.
“Hari ini kami memberikan rekomendasi kepada Dinas PPA Kota Batam untuk mengatensi kasus ini. Tolong dilaporkan ke pimpinan agar ditindaklanjuti sebagaimana mestinya, dan diadvokasi secara nyata serta prioritas,” ujar Fadli dalam RDP itu.
Politisi PPP itu juga meminta Polresta Barelang dan Kejari Batam tidak membiarkan kasus ini tenggelam.
“Kasus ini harus kita angkat kembali agar keluarga mendapat keadilan,” tegas Fadli.
Sementara itu, Sekretaris Komisi I DPRD Batam, Anwar Anas, mengapresiasi langkah kepolisian yang sudah membuka kembali penyidikan perkara.
Ia menilai langkah itu sejalan dengan rekomendasi DPRD.
“Kita berharap kasus ini ada titik ujungnya, supaya baik Amir maupun Migu (orang tua korban) mendapat keadilan atas meninggalnya Al Fatih Usnan. Jangan ada kasus yang tenggelam. Ini sudah satu tahun keluarga mencari keadilan, semoga segera menemukan ujungnya,” kata Anwar.
Anggota DPRD dari Partai Gerindra ini juga menekankan agar kepolisian mempercepat kinerja dalam mencari dua alat bukti tambahan yang dibutuhkan.
Selain itu, DPRD meminta UPT Perlindungan Anak untuk memberikan pendampingan psikologis bagi keluarga korban.
“Kami minta dilakukan advokasi, terutama untuk kesehatan mental ibunya. Kita tunggu performa kepolisian dalam mencari alat bukti agar penyebab meninggalnya Al Fatih bisa dipastikan,” tambahnya.
Komisi I memastikan akan terus memantau perkembangan perkara ini.
Jika diperlukan, rapat lanjutan akan digelar untuk mengevaluasi tindak lanjut dari aparat penegak hukum.






















