Belakang Padang | Hari minggu menjadi momen yang tak akan dilupakan oleh warga RT 003 RW 004 Kebun Tempang, Kelurahan Tanjung Sari, Kecamatan Belakang Padang. Dalam rangka menyemarakkan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia, jalanan kecil di perkampungan mendadak berubah menjadi arena pesta rakyat yang penuh warna, sorak sorai, dan keceriaan.
Sejak matahari baru menampakkan sinarnya, warga sudah berbondong-bondong datang. Anak-anak dengan wajah penuh semangat, ibu-ibu dengan pakaian santai namun rapi, bapak-bapak dengan semangat merdeka, hingga para pemuda yang bertugas mengatur jalannya lomba, semuanya larut dalam suasana kebersamaan.
Tepat pukul 07.15 WIB, rangkaian perlombaan dibuka dengan senam sehat dan gerak jalan sehat. Hampir seluruh warga Kebun Tempang tumpah ruah di dijalan, mengikuti gerakan instruktur dengan penuh antusias. Iringan musik ceria membuat semangat peserta semakin menyala. Tua-muda, laki-laki maupun perempuan, semuanya bergerak kompak. Sesekali terdengar gelak tawa, namun justru itulah yang menambah suasana menjadi semakin hangat dan penuh persaudaraan.
Setelah tubuh bugar dengan senam, sorakan semakin pecah ketika perlombaan panjat batang pisang dimulai. Batang pisang yang menjulang tegak, seakan menantang para peserta dari tingkat SD, SMP, hingga SMA untuk menaklukkannya. Teriakan dukungan dari penonton menggema, “Ayo, sedikit lagi!” atau “Hati-hati !”, sementara peserta dengan wajah penuh tekad berusaha meraih puncak batang. Setiap jatuh yang terjadi justru memancing tawa riang penonton, menciptakan suasana penuh canda dan kebahagiaan.
Keriuhan semakin bertambah dengan lomba bawa goli dalam sendok yang diikuti anak-anak. Suasana berubah menjadi menegangkan sekaligus lucu. Anak-anak berjalan perlahan dengan sendok berisi goli di mulut mereka. Ada yang wajahnya begitu serius, ada pula yang tertawa-tawa sehingga golinya jatuh sebelum garis akhir. Sorakan penonton semakin heboh ketika ada anak kecil yang tiba-tiba berhenti karena takut golinya jatuh, membuat lomba ini menjadi tontonan yang menghibur sekaligus menggemaskan.
Tak kalah seru, giliran ibu-ibu yang tampil dalam lomba masukkan paku ke dalam botol. Tugas sederhana ini ternyata menjadi tantangan yang memacu tawa, karena butuh ketelitian dan kesabaran. Beberapa ibu tampak serius menunduk sambil memegang tali, sementara yang lain sampai terpingkal-pingkal karena pakunya tak kunjung masuk ke botol. Riuh rendah suara tepuk tangan dan sorakan membuat lomba ini semakin meriah.
Sebagai penutup perlombaan, para bapak-bapak unjuk kebolehan dalam lomba masukkan paku dalam botol. Meski terlihat sederhana, lomba ini justru menghadirkan ketegangan tersendiri. Para bapak dengan wajah serius seakan sedang berlomba dalam ajang tingkat nasional. Begitu ada yang berhasil, sorak sorai pun meledak, menambah keakraban antarwarga.
Ketua Panitia, Erik Supriono, yang turut menyaksikan jalannya lomba dari awal hingga akhir, menyampaikan rasa bangga sekaligus haru melihat antusiasme warga.
“Alhamdulillah, kegiatan hari ini benar-benar luar biasa. Saya melihat sendiri bagaimana anak-anak, ibu-ibu, hingga bapak-bapak larut dalam keceriaan. Bukan hanya sekadar lomba, tapi inilah makna kebersamaan yang sesungguhnya. Semangat gotong royong, persaudaraan, dan tawa riang yang hadir hari ini adalah hadiah terbaik untuk kita semua dalam menyambut HUT ke-80 Republik Indonesia. Mari kita terus rawat persatuan ini untuk masa depan yang lebih baik,” ujarnya penuh semangat, Minggu (14/9)
Perlombaan di hari Minggu itu pun menjadi pembuka yang manis untuk rangkaian panjang pesta rakyat di Kebun Tempang. Lebih dari sekadar ajang hiburan, kegiatan ini menjadi simbol persatuan, keakraban, dan semangat kemerdekaan yang terus hidup di tengah masyarakat Belakang Padang.
Jangan lewatkan keseruan hari berikutnya! Senin, 15 September 2025, warga Kebun Tempang akan kembali bertanding dalam berbagai lomba menarik mulai dari lompat karung,masukan paku dalam botol dan masukkan benang dalam jarum, hingga aksi kocak bapak-bapak. Pastinya, suasana akan semakin seru dan penuh kejutan.