Batam | Tas branded palsu alias KW beredar luas di sejumlah pusat toko perbelanjaan di kawasan Nagoya Batam.
Seorang konsumen mengeluh, lantaran tak puas dengan kualitas tas yang dibelinya. Keluhan itu lantas ditanggapi pemegang lisensi merek.
Terkait kejadian ini, Subdit I Indagsi Ditreskrimsus Polda Kepri kemudian melakukan penyelidikan.
“Dari hasil penyelidikan, kita mengamankan sedikitnya 150 tas yang diduga palsu dengan nilai kerugian pemilik merek mencapai Rp500 juta,” ujar Kasubdit I Indagsi Ditreskrimsus Polda Kepri, AKBP Ruslaeni, Rabu (3/9/2025).
Pengungkapan kasus ini dilakukan polisi di Batam beberapa waktu lalu.
Ia mengatakan kasus ini berawal dari laporan pemilik merek resmi yang merasa dirugikan, karena produknya dipalsukan dan dijual bebas di pasaran.
“Barang-barang tersebut diduga dijiplak dan diperjualbelikan oleh pihak lain. Dari hasil penyelidikan di Nagoya, kami menemukan ratusan tas bermerek yang ternyata palsu,” ungkapnya.
Menurutnya, temuan tas palsu itu tidak hanya di kawasan Nagoya, tetapi juga di beberapa lokasi lain, termasuk Batam Center.
Barang bukti yang berhasil dikumpulkan kemudian diperiksa bersama pemilik merek, untuk membedakan mana yang asli dan mana yang tiruan.
“Dari kasat mata memang sulit dibedakan, tetapi setelah dicek, perbedaan terlihat jelas pada bahan dan labelnya. Itulah yang menjadi dasar penetapan barang-barang itu sebagai palsu,” ujar Ruslaeni.
Barang bukti sebanyak 150 tas palsu tersebut kemudian dimusnahkan. Pemusnahan dilakukan bersama penyidik dan pemilik merek, sekaligus menjadi syarat pencabutan laporan oleh pelapor.
“Karena jumlahnya tidak begitu banyak, pemilik merek memilih mencabut laporannya dengan syarat seluruh barang palsu dimusnahkan,” ujarnya.
Meski begitu, kasus ini tetap masuk tahap penyidikan. Polisi juga telah memeriksa ahli dan melakukan pengembangan untuk memastikan ada atau tidaknya aktor intelektual di balik peredaran barang palsu ini.
“Kerugian yang dialami pemilik merek mencapai sekitar Rp500 juta. Kami terus mendalami jaringan yang mengedarkan tas-tas KW ini, apakah hanya di Batam atau ada distribusi ke daerah lain,” tegas Ruslaeni.