Belakang Padang | Belakang Padang kembali menghadirkan nuansa penuh keberkahan melalui gelaran Belakang Padang Bershalawat dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H. Ratusan jamaah dari berbagai penjuru wilayah tumpah ruah memenuhi halaman kegiatan, bersatu dalam lantunan shalawat yang menggema penuh kekhusyukan, Jum’at (12/9/2025)
Peringatan yang sarat makna ini menghadirkan penceramah muda penuh kharisma, Ustad Muhammad Aldiansyah, yang akrab disapa Gus Aldi. Dengan gaya penyampaian yang sejuk, lugas, sekaligus menyentuh hati, Gus Aldi mengajak umat untuk meneladani akhlak Rasulullah SAW, menjadikan cinta kepada Nabi sebagai energi penggerak dalam kehidupan sehari-hari, terlebih di tengah tantangan era modern yang kian kompleks.
Dalam tausiahnya, Gus Aldi menyampaikan, “Maulid Nabi bukan hanya acara seremonial, tetapi momentum untuk kembali menyalakan cinta kita kepada Rasulullah. Jika kita mencintai beliau, maka teladani akhlaknya, amalkan sunnahnya, dan jadikan ajarannya sebagai cahaya dalam setiap langkah kehidupan kita.”
Lebih jauh, beliau juga menyampaikan pesan mendalam tentang makna cinta kepada Nabi Muhammad SAW. Gus Aldi mengingatkan bahwa cinta itu tidak hanya sebatas melantunkan shalawat, tetapi juga diwujudkan dalam sikap dan perbuatan, menebar kasih sayang, menjaga lisan, dan berbuat adil dalam setiap langkah kehidupan. Tausiyahnya yang sejuk, lugas, dan penuh hikmah membuat jamaah larut dalam suasana religius yang mendalam.
Acara istimewa ini terselenggara berkat inisiatif mulia dari Yayasan Husnul Khotimah selaku penyelenggara utama. Kehadiran mereka tak berdiri sendiri, sebab dukungan penuh juga datang dari berbagai elemen, mulai dari Pemerintah Kecamatan Belakang Padang, KUA Belakang Padang, Polsek Belakang Padang, Wira Pratama Belakang Padang, BTN, BMGQ Kota Batam, Muslimat NU, IPHI, IPIM, Yayasan Al Firdaus Belakang Padang, PHBI Kecamatan Belakang Padang, hingga Dewan Masjid Indonesia (DMI). Kolaborasi lintas lembaga ini menjadi bukti nyata bahwa peringatan Maulid Nabi tidak sekadar ritual, melainkan momentum persatuan dan kebersamaan umat.
Semarak Belakang Padang Bershalawat semakin terasa ketika lantunan puji-pujian kepada Rasulullah menggema, membawa suasana religius yang menyentuh sanubari. Anak-anak, remaja, hingga orang tua larut dalam kebahagiaan rohani yang jarang ditemui di luar momen sakral ini.
Melalui kegiatan ini, Belakang Padang menegaskan identitasnya sebagai wilayah yang kaya akan tradisi keagamaan sekaligus mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman. Maulid Nabi bukan hanya tentang mengenang sejarah kelahiran manusia agung, melainkan juga tentang menghidupkan semangat kebersamaan, kepedulian, dan kecintaan kepada Rasulullah SAW di tengah masyarakat.
Dengan penuh harapan, gema shalawat yang mengguncang langit Belakang Padang malam itu menjadi doa bersama agar umat semakin kokoh dalam iman, kuat dalam ukhuwah, dan istiqamah dalam meneladani akhlak mulia Rasulullah SAW.