Batam | Rafi alias Black, diduga otak komplotan pencurian dengan kekerasan (curas), kini masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) Polresta Barelang. Polisi memintanya segera menyerahkan diri.
Polresta Barelang mengonfirmasi bahwa Rafi dan tiga rekannya sedang diburu. Pengejaran intensif dilakukan, dengan pengawasan ketat di pelabuhan dan bandara untuk mencegah pelaku kabur dari Batam. Identitas dan foto mereka telah disebarkan ke petugas.
Kapolresta Barelang mengungkapkan, salah satu pelaku mengaku sebagai anggota Polri saat beraksi.
“Satu dari komplotan itu mengaku-ngaku sebagai polisi. Tiga pelaku sudah diamankan, sementara empat lainnya, termasuk Rafi, masih buron,” tegas Kapolresta Barelang, Sabtu, 14 Juni 2025.
Kejahatan ini terjadi pada Rabu, 4 Juni 2025, sekitar pukul 01.30 WIB. Korban, seorang wanita, awalnya berencana bertransaksi pembelian ponsel secara Cash on Delivery (COD) lewat media sosial. Lokasi pertemuan disepakati di Kepri Mall, Sukajadi, Batam Kota.
Korban dijemput di Halte DC Mall, Tanjung Uma, oleh pelaku. Alih-alih transaksi, korban dibujuk masuk ke mobil Daihatsu abu-abu dengan dalih menukar uang di ATM. Namun, mobil justru menuju Punggur.
Di dalam mobil, korban dikepung tujuh orang. Salah satu pelaku mengaku polisi, lalu menginterogasi, memukul, dan mengancam dengan pisau. Mereka merampas tiga ponsel (ITEL P40, ITEL S23, OPPO A17) dan satu iPhone yang masih hilang. Barang-barang itu kemudian dijual ke penadah.
Setelah laporan korban, Tim Opsnal Jatanras Polresta Barelang menangkap tiga pelaku di lokasi berbeda. Empat lainnya masih buron dan masuk DPO Rizki (diduga pimpinan komplotan), Rafi alias Black, Ali, dan Brian.
Polisi menduga mereka bagian dari jaringan yang sama dan terus memburu para pelaku yang masih melarikan diri.