Breaking News ! Polairud Polda Kepri Tangkap Kawanan Bajak Laut Sadis Bersenjata Api di Perairan Kepri

Batam | Subdirektorat Penegakan Hukum (Gakkum) Direktorat Polisi Air dan Udara (Ditpolairud) Polda Kepulauan Riau berhasil menangkap Enam pelaku yang diduga merupakan komplotan perompak laut yang kerap beraksi di perairan Kepri. Penangkapan dilakukan dalam sebuah operasi khusus pada Rabu pagi (9/7/2025).

Kawanan pelaku berjumlah enam orang dan dikenal cukup sadis dalam melancarkan aksinya. Mereka bahkan menggunakan senjata api rakitan untuk menakut-nakuti dan melumpuhkan korban. Dalam penangkapan itu, tim berhasil menyita sebuah pistol rakitan yang dibawa salah satu dari mereka.

Kasubdit Gakkum Ditpolairud Polda Kepri, Kompol Syaiful Badawi, membenarkan adanya penangkapan terhadap kelompok yang selama ini meresahkan nelayan dan pelaut.

“Sudah kita amankan beberapa pelaku beserta barang bukti berupa kapal speed boat,” ujar Kompol Syaiful Badawi, Rabu pagi.

Ia mengatakan, saat ini kasus masih dalam tahap pengembangan. Penyidik masih terus mendalami keterangan para tersangka untuk mengungkap kemungkinan keterlibatan jaringan yang lebih luas.

Disinggung soal lokasi penangkapan serta asal kelompok ini, Kompol Syaiful belum mau membeberkan secara rinci.

“Nanti kita infokan, masih dalam pengembangan,” tambahnya.

Warga sekitar lokasi penangkapan menyaksikan langsung proses tersebut. Robby, seorang penambang pancung di Belakang Padang, mengatakan dirinya melihat petugas membawa beberapa orang dari sebuah boat kecil bermesin tempel.

“Sekitar jam enam pagi tadi, ada tiga atau empat orang dibawa. Boat-nya kelihatannya bukan dari Sekupang atau Belakang Padang. Mereka dibawa ke kapal Polairud. Kapalnya bermesin 15 PK, sepertinya ada dua mesin,” ujar Robby saat ditemui di pelantar.

Ia menambahkan, tangan para pelaku tampak dalam kondisi terikat menggunakan kabel ties saat digiring ke kapal milik Ditpolairud.

“Langsung dibawa petugas. Enggak lama kemudian, kapal berangkat. Yang jelas mereka bukan orang sinilah lah (Belakang Padang atau Sekupang), karena kalau orang sini pasti saya kenal,” tambahnya.

Penambang lain yang juga berada di pelantar menduga kapal yang digunakan para pelaku berasal dari wilayah Bengkong. “Kalau lihat dari bentuk kapalnya, sepertinya itu boat dari arah Bengkong. Bukan boat dari kawasan sini,” ujarnya.

Menurut keterangan yang diperoleh, para pelaku menggunakan kapal cepat (speed boat) saat menjalankan aksi perompakan. Dari pemeriksaan awal, salah satu pelaku diketahui memiliki tubuh penuh tato dan diduga kuat merupakan otak dari komplotan tersebut.

Pria bertatto itu juga sudah sangat sering melakukan perompakan bersama kawanannya, bahkan saat ditanyai berapa kali beraksi selama ini ia lupa saking seringnya melakukan perompakan.

Hingga kini, kepolisian masih mendalami identitas serta jaringan para pelaku. Dugaan sementara, kelompok ini bukan pemain baru dan telah beberapa kali melancarkan aksinya di jalur pelayaran padat, baik terhadap kapal barang maupun kapal nelayan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *